Senin, 27 Januari 2014

Takut sekolah roboh, murid SD Negeri 3 Tumiyang belajar di rumah rumah warga

Akibat gempa 6,5 skala richter (SR) yang terjadi pada Sabtu (25/1) lalu, membuat SD Negeri Tumiyang 3 Kecamatan Pekuncen Banyumas Jawa Tengah memindahkan kegiatan belajar mengajar para siswanya. Siswa kini terpaksa belajar di rumah penduduk dan balai pertemuan warga.

Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, beberapa warga, anggota TNI dari Korem 071 Wijayakusuma dan pihak sekolah sempat memindahkan beberapa alat keperluan untuk kegiatan sekolah. Selain itu, personel TNI juga menggelar kerja bakti di sekolah tersebut.

Menurut Kepala SD Negeri Tumiyang 3, B Sugeng Margono, pihaknya sempat khawatir lantaran balok cor-coran yang digunakan untuk menyangga atap di bagian atas terlihat retak. "Itu saja terlihat atapnya tidak rata," ungkapnya, Senin (27/1).

Diakuinya, setelah gempa terjadi, dia sempat memeriksa kondisi bangunan gedung sekolahnya. Dia melihat beberapa eternit di dalam kelas jatuh, kemudian saat memeriksa bagian palang cor-coran terlihat ada retakan.

"Kami tidak mau mengambil risiko, karena itu kami berkoordinasi dengan warga untuk memindahkan kegiatan belajar mengajar di beberapa rumah warga yang ada, " jelasnya.

Saat ini tercatat 129 siswa SD Negeri Tumiyang 3 melakukan kegiatan belajar mengajar di beberapa tempat terpisah. Margono menjelaskan untuk kelas 1,2 dan 5 dilaksanakan di rumah warga. "Sedangkan untuk kelas 4 dan kelas 6 dilaksanakan di balai pertemuan warga yang berada di dekat sini. Sedangkan kelas 3 kami tempatkan di perpustakaan dekat gedung PAUD," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dusun 3 Desa Tumiyang, Casum mengatakan sejak Sabtu lalu, pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan warga. "Kami sepakat untuk pemindahan kegiatan belajar mengajar, sampai bangunan bisa difungsikan lagi sesuai kebutuhan," jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar